ARTIKEL


Tak Punya Banyak Sperma, Pria Obesitas Harus Diet Sebelum Nikah

Kita sudah sering mendengar bahwa kelebihan berat badan (obesitas) bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan serius. Tekanan darah tinggi yang merupakan penyebab utama stroke, kolesterol, diabetes, sampai penyakit jantung yang merenggut banyak nyawa orang dewasa di Amerika menghantui hidup orang-orang dengan kondisi itu.

Tak hanya itu. Kabar buruk lain yang harus diterima oleh pria obesitas adalah kesuburan menjadi taruhannya. Berdasarkan hasil peninjauan klinis dengan menganalisis sampel sperma 1.285 orang pria, yang sudah dipublikasikan ke dalam International Journal of Andrology, volume air mani dan sperma pria gendut atau obesitas terlalu sedikit.

Para ilmuwan percaya, kadar hormon pada orang-orang yang kelebihan berat badan jadi terganggu, yang berdampak pada rasio testosteron.

"Membuat kinerja sperma tidak optimal," kata penulis utama studi, Gottumukkala Ramaraju PhD dikutip dari Times of India, Sabtu, 4 November 2017.

Menurut Ramaraju, upaya penurunan berat badan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menikah. Agar pembuahan bersama pasangan berjalan sesuai yang diharapkan. Penurunan berat badan ini juga punya efek jangka panjang untuk meningkatkan kesehatan kita.



Hii! Punya Penis Bengkok, Risiko Terserang Kanker Meningkat

Penyakit Peyronie tidak hanya membuat penis menjadi bengkok dan nyeri ketika ereksi. Sebuah studi terbaru mengungkap penyakit Peyronie juga membuat risiko pria mengidap kanker meningkat. Tidak hanya satu jenis kanker, studi yang dilakukan oleh Dr Alexander Pastuszak dari Baylor College of Medicine, Houston, Texas, mengatakan pengidap penyakit Peyronie berisiko mengalami peningkatan risiko kanker testis, kanker kulit dan juga kanker perut. Hasil penelitian kepada 1,5 juta partisipan menyebut penyakit Peyronie meningkatkan risiko kanker testis hingga 40 persen, melanoma atau kanker kulit 29 persen, dan kanker perut sebesar 40 persen. Peneliti menduga peningkatan risiko ini berhubungan dengan sifat genetik sel penyebab penyakit Peyronie. "Penelitian kami menemukan bahwa mutasi gen yang menyebabkan penyakit Peyronie dan tiga jenis kanker ini memiliki hubungan seperti ayah dan anak. Mengidap penyakit Peyronie membuat Anda juga berisiko mengalami kanker testis, melanoma dan kanker perut," ujarnya, dikutip dari berbagai sumber. Penyakit Peyronie merupakan salah satu penyakit yang biasanya muncul pada permukaan penis, baik atas maupun bawah, berupa benjolan kulit yang mengeras berupa plak. Plak ini kemudian membuat penis tampak melengkung saat ereksi dan bahkan bisa menimbulkan nyeri yang cukup hebat. "Sampai saat ini penyebab pasti penyakit Peyronie belum ditemukan. Namun untuk kanker, jelas skrining dan pemeriksaan berkala merupakan solusi agar penyakit tidak menjadi lebih parah," ujarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar